KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami
panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana berkat rahmat dan karunia-Nya lah kami
dapat menyesaikan penulisan Makalah Laporan Penelitian Sosial “DISIPLIN MAHASISWA KELAS 1MB DAN UPAYA
PENINGKATANNYA” yang kami susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Bahasa Indonesia tentang pembuatan makalah. Tak lupa shalawat dan salam semoga
tetap tercurah pada Nabi akhir zaman Muhammad SAW,kepada keluarga, para sahabat
dan seluruh umatnya.
Besar
harapan kami dengan terselesaikannya makalah ini dapat menjadi bahan tambahan
bagi penilaian dosen mata kuliah Bahasa Indonesia dan mudah-mudahan isi dari
makalah dan penelitian kami ini dapat di ambil manfaatnya oleh semua pihak yang
membaca makalah ini.
Ucapan terimakasih
saya sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam penyusunan karya ilmiah ini.
Saya sangat menyadari
apa yang saya susun ini sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami
sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bisa membangun kami dalam upaya
memperbaiki karya-karya saya selanjutnya.
Bandung, April 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................. 1
DAFTAR ISI .............................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... …… 3
1.1 Latar belakang .....................................................................................
3
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 3
1.3 Batasan Masalah ................................................................................. 3
1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................ 4
1.5 Manfaat
Penelitian .............................................................................. 4
1.6 Sistematika
makalah ............................................................................ 4
BAB II TINJAUAN TEORI.......................................................................................... 5
2.1 Pengertian
Disiplin................................................................................
5
2.2 Disiplin di Kampus................................................................................. 5
2.3 Upaya
Meningkatkan Kedisiplinan Mahasiswa...............................................
7
BAB III PEMBAHASAN............................................................... ……………………………… 8
3.1 Jenis Penelitian...................................................................................... 8
3.2 Tempat dan Waktu
Pelaksanaan............................................................ 8
3.3 Populasi dan
Sampel.............................................................................. 8
3.4 Sumber Data.......................................................................................... 8
3.5 Metode
Pengumpulan Data.................................................................... 9
3.6 Analisa Data........................................................................................... 9
3.7 Hasil Penelitian......................................................................................
9
3.8 Pembahasan Hasil Penelitian.................................................................... 10
BAB IV PENUTUP..................................................................................................... 11
4.1 Kesimpulan............................................................................................ 11
4.2 Saran..................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ …………….. 12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Disiplin merupakan sikap
taat dan patuh terhadap suatu aturan-aturan (ketentuan) yang sudah
diberlakukan. Mentaati ketentuan tesebut bisa dalam bentuk yang konkret maupun
abstrak. Disiplin ada bermacam-macam, seperti disiplin terhadap waktu, disiplin
terhadap diri sendiri dan lain-lain.
Seorang mahasiswa
dalam mengikuti kegiatan belajar di kampus tidak akan lepas dari berbagai
peraturan dan tata tertib yang diberlakukan di kampusnya, dan setiap mahasiswa
dituntut untuk dapat berperilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib yang
berlaku di kampusnya. Kepatuhan dan ketaatan mahasiswa terhadap berbagai aturan
dan tata tertib yang yang berlaku di sekolahnya itu biasa disebut disiplin mahasiswa.
Sedangkan peraturan, tata tertib, dan berbagai ketentuan lainnya yang berupaya
mengatur perilaku mahasiswa disebut disiplin sekolah. Disiplin sekolah adalah usaha
sekolah untuk memelihara perilaku mahasiswa agar tidak menyimpang dan dapat mendorong
mahasiswa untuk berperilaku sesuai dengan norma, peraturan dan tata tertib yang
berlaku di kampus.
Yang dimaksud dengan
aturan sekolah tersebut, seperti aturan tentang standar berpakaian, ketepatan
waktu, perilaku social dan etika belajar/kerja. Pengertian disiplin sekolah
kadang kala diterapkan pula untuk memberikan hukuman (sanksi) sebagai
konsekuensi dari pelanggaran terhadap aturan, meski kadang kala menjadi
kontroversi dalam menerapkan metode pendisiplinannya, sehingga terjebak dalam
bentuk kesalahan perlakuan fisik dan kesalahan perlakuan psikologis.
1.2 Rumusan masalah
Adanya tindakan kurang disiplin yang di
lakukan mahasiswa di Kampus menimbulkan berbagai pertanyaan, diantaranya:
1. Apa penyebab utama perilaku tidak disiplin mahasiswa.
2. Perilaku mahasiswa apa saja yang dinilai tidak atau kurang disiplin.
3. Faktor penyebab terhambatnya penerapan disiplin di kampus.
1. Apa penyebab utama perilaku tidak disiplin mahasiswa.
2. Perilaku mahasiswa apa saja yang dinilai tidak atau kurang disiplin.
3. Faktor penyebab terhambatnya penerapan disiplin di kampus.
4. Apa saja
upaya-upaya yang bisa di lakukan warga kampus dalam
meningkatkan penerapan disiplin di kampus.
1.3 Batasan Masalah
Pada makalah ini saya hanya mengambil
kesimpulan dari penelitian yang
diambil dari mahasiswa 1MB di Politeknik Negeri Bandung
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penyusunan karya ilmiah ini adalah:
1.
Memenuhi salah satu tugas mata kuliah
2.
Mengetahui seberapa besar pengaruh
disiplin mahasiswa terhadap perkembangan prestasi dan tingkah laku di kampus.
3.
Ikut serta dalam upaya mengembangkan
penanaman disiplin pada diri mahasiswa.
1.5 Manfaat
Penelitian
Manfaat dari
penyusunan karya ilmiah ini adalah mengetahui seberapa besar penerapan disiplin
yang dilaksanakan oleh mahasiswa di Politeknik Negeri Bandung khususnya kelas 1MB.
Dan seberapa besar upaya warga kampus, khususnya dosen dalam usaha meningkatkan
kedisiplinan mahasiswanya.
1.6 Sistematika
Makalah
Adapun system penulisan dan Makalah Laporan Penelitian
Sosial ini adalah :
BAB I, berisi tentang pendahuluan membahas
tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat, alat, data, populasi
dan sampel, lokasi dan waktu, metode dan sistematika.
BAB II, Berisi tentang pembahasan pengertian disiplin dan beberapa
factor yang
mempengaruhinya.
BAB III, Tentang pembahasan hasil penelitian, gambaran umum responden,
gambaran responden tentang penerapan kedisiplinan di
sekolah.
BAB IV, berisi tentang kesimpulan dan saran
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian
Disiplin
Disiplin berasal dari
bahasa latin Discere yang berarti belajar. Dari kata ini timbul kata Disciplina
yang berarti pengajaran atau pelatihan. Dan sekarang kata disiplin mengalami
perkembangan makna dalam beberapa pengertian. Pertama,disiplin diartikan
sebagai kepatuhan terhadap peratuaran atau tunduk pada pengawasan, dan
pengendalian. Kedua disiplin sebagai latihan yang bertujuan mengembangkan diri
agar dapat berperilaku tertib.
Dalam kehidupan
sering kita dengar orang mengatakan bahwa si A adalah orang yang memiliki
disiplin yang tinggi, sedangkan si Z orang yang kurang disiplin. Sebutan orang
yang memiliki disiplin tinggi biasanya tertuju kepada orang yang selalu hadir
tepat waktu, taat terhadap aturan, berperilaku sesuai dengan norma-norma yang
berlaku, dan sejenisnya. Sebaliknya, sebutan orang yang kurang disiplin biasanya
ditujukan kepada orang yang kurang atau tidak dapat mentaati peraturan dan
ketentuan berlaku, baik yang bersumber dari masyarakat (konvensi-informal), pemerintah
atau peraturan yang ditetapkan oleh suatu lembaga tertentu (organisasional-formal).
2.2 Disiplin di
Kampus
Membicarakan tentang
disiplin kampus tidak bisa dilepaskan dengan persoalan perilaku negatif mahasiswa.
Perilaku negatif yang terjadi di kalangan mahasiswa pada akhir-akhir ini tampaknya
sudah sangat mengkhawatirkan, seperti: kehidupan sex bebas, keterlibatan dalam
narkoba, geng motor dan berbagai tindakan yang menjurus ke arah kriminal
lainnya, yang tidak hanya dapat merugikan diri sendiri, tetapi juga merugikan
masyarakat umum. Di lingkungan internal kampus pun pelanggaran terhadap berbagai
aturan dan tata tertib kampus masih sering ditemukan yang merentang dari
pelanggaran tingkat ringan sampai dengan pelanggaran tingkat tinggi,seperti :
kasus bolos, perkelahian, nyontek, pemalakan, pencurian dan bentuk-bentuk penyimpangan
perilaku lainnya.Tentu saja, semua itu membutuhkan upaya pencegahan dan
penanggulangganya, dan di sinilah arti penting disiplin sekolah.
Perilaku mahasiswa
terbentuk dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain faktor lingkungan,
keluarga dan kampus. Tidak dapat dipungkiri bahwa kampus merupakan salah satu
faktor dominan dalam membentuk dan mempengaruhi perilaku mahasiswa. Di kampus
seorang mahasiswa berinteraksi dengan para dosen yang mendidik dan mengajarnya.
Sikap, teladan, perbuatan dan perkataan para dosen yang dilihat dan di dengar
serta dianggap baik oleh mahasiswa dapat meresap masuk begitu dalam ke dalam hati
sanubarinya dan dampaknya kadang-kadang melebihi pengaruh dari orangtuanya di
rumah. Sikap dan perilaku yang ditampilkan dosen tersebut pada dasarnya merupakan
bagian dari upaya pendisiplinan mahasiswa di sekolah. Brown dan Brown
mengelompokkan beberapa penyebab perilaku mahasiswa yang
tidak disiplin, sebagai berikut :
v
Perilaku tidak disiplin bisa disebabkan
oleh dosen
v
Perilaku tidak disiplin bisa disebabkan
oleh kampus, kondisi kampus yang kurang menyenangkan, kurang teratur, dan
lain-lain dapat menyebabkan perilaku yang kurang atau tidak disiplin.
v
Perilaku tidak disiplin bisa disebabkan
oleh mahasiswa, mahasiswa yang berasal dari
keluarga yang broken home.
v
Perilaku tidak disiplin bisa disebabkan
oleh kurikulum, kurikulum yang tidak terlalu kaku, tidak atau kurang fleksibel,
terlalu dipaksakan dan lain-lain bisa menimbulkan perilaku yang tidak disiplin,
dalam proses belajar mengajar pada khususnya dan dalam proses pendidikan pada
umumnya.
Sanksi adalah hukuman
yang diberikan kepada siswa atau warga sekolah lainnya yang melanggar tata
tertib atau kedisiplinan yang telah diatur oleh sekolah, yang secara eksplisit
berbentuk larangan-larangan. Hal ini menurut Depdiknas (2001:10), “Sanksi yang
diterapkan agar bersifat mendidik, tidak bersifat hukuman fisik, dan tidak
menimbulkan trauma psikologis.” Sanksi dapat diberikan secara bertahap dari
yang paling ringan sampai yang seberat-beratnya. Sanksi tersebut dapat berupa:
1.
Teguran lisan atau tertulis bagi yang
melakukan pelanggaran ringan terhadap
ketentuan sekolah yang ringan.
2.
Hukuman pemberian tugas yang sifatnya
mendidik, misalnya membuat
rangkuman buku tertentu, menterjemahkan
tulisan berbahasa Inggris dan lain-
lain.
3.
Melaporkan secara tertulis kepada orang
tua mahasiswa tentang pelanggaran yang
dilakukan putera-puterinya.
4.
Memanggil yang bersangkutan bersama
orang tuanya agar yang bersangkutan
tidak mengulangi lagi pelanggaran yang
diperbuatnya.
5.
Melakukan pemberian surat peringatan
(SP) kepada mahasiswa apabila yang bersangkutan melakukan pelanggaran peraturan
sekolah berkali-kali dan cukup berat.
6.
Mengeluarkan yang bersangkutan dari
sekolah, misalnya yang bersangkutan
tersangkut perkara pidana dan perdata
yang dibuktikan oleh pengadilan.
2.3 Upaya
Meningkatkan Kedisiplinan Mahasiswa
Reisman dan Payne (E. Mulyasa, 2003)
mengemukakan strategi umum merancang disiplin mahasiswa, yaitu :
1)
Konsep diri; untuk menumbuhkan konsep
diri mahasiswa sehingga mahasiswa dapat berperilaku disiplin,
dosen disarankan untuk bersikap empatik, menerima, hangat dan terbuka;
2) Keterampilan berkomunikasi; dosen terampil berkomunikasi yang
efektif sehingga mampu menerima perasaan dan mendorong kepatuhan mahasiswa;
3) Konsekuensi-konsekuensi logis dan alami; dosen disarankan dapat menunjukkan
secara tepat perilaku yang salah, sehingga membantu mahasiswa dalam
mengatasinya; dan memanfaatkan akibat-akibat logis dan alami dari perilaku yang
salah;
4) Klarifikasi nilai; dosen membantu mahasiswa dalam menjawab
pertanyaannya sendiri tentang
nilai-nilai dan membentuk sistem nilainya sendiri;
5) Analisis transaksional; dosen disarankan dosen belajar sebagai
orang dewasa terutama ketika berhadapan dengan mahasiswa yang menghadapi
masalah;
6)
Terapi realitas; sekolah harus berupaya
mengurangi kegagalan dan meningkatkan keterlibatan.
kampus perlu bersikap positif dan bertanggung jawab; dan
7) Disiplin yang terintegrasi; metode ini menekankan pengendalian
penuh oleh dosen untuk mengembangkan dan mempertahankan peraturan;
8) Modifikasi perilaku; perilaku salah disebabkan oleh lingkungan.
Oleh karena itu, dalam pembelajaran perlu diciptakan lingkungan yang kondusif;
9)
Tantangan bagi disiplin; dosen
diharapkan cekatan, sangat terorganisasi, dan dalam pengendalian yang tegas.
Pendekatan ini mengasumsikan bahwa peserta didik akan menghadapi berbagai
keterbatasan pada hari-hari pertama di kampus, dan dosen perlu membiarkan
mereka untuk mengetahui siapa yang berada dalam posisi sebagai pemimpin.
BAB III
PEMBAHASAN
Metode penelitian
adalah strategi umum yang dianut pengumpulan data dan analisis yang diperlukan,
dengan menjawab persoalan yang dihadapi ini berarti metode penelitian merupakan
suatu masalah yang berdasarkan faktor empiris dan objektif untuk diuji secara
ilmiah oleh siapapun.
Metode yang digunakan
dalam suatu penelitian ditentukan oleh sifat persoalan dan jenis data yang
diperlukan. Oleh karena itu, dalam memilih metode penelitian hendaknya harus
dapat dan sesuai dengan kebutuhan karena berhasil tidaknya penelitian
tergantung pada sesuai tidaknya memilih dan menerapkan metode penelitiannya.
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif yang dapat diartikan sebagai prosedur penulisan yag
menghasilkan data data deskriptif kata-kata tertulis atau lisan dari perilaku
orang-orang yang diamati. Sedangkan penulisan karya ilmiah ini bersifat deskriptif,
yaitu memberikan gambaran suatu keadaan tertentu secara rinci disertai dengan
bukti.
3.2 Tempat dan Waktu
Pelaksanaan
Penelitian ini bertempat di gedung C,
ruang 207 Politeknik Negeri Bandung, sedangkan waktu penelitian dilaksanakan
mulai tanggal 19 Maret 2013.
3.3 Populasi dan
Sampel
A. Populasi
Sesuai dengan permasalahan untuk
menemukan jawaban dari penelitian ini, maka penelitian ini mengambil populasi
dari kelas 1MB.
B. Sampel
Sampel merupakan sebagian atau wakil
yang diteliti.Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel sebanyak 30 mahasiswa
dari kelas 1MB.
3.4 Sumber Data
Sumber data yang digunakan adalah
sumber data primer yaitu yang diperoleh
dari hasil angket/lembar pengisian soal.
3.5 Metode
Pengumpulan Data
Metode pengumpulan
data yang digunakan untuk menyusun karya ilmiah ini adalah dengan metode
angket. Angket merupakan lembaran yang berisi soal-soal serta bersagkutan
dengan masalah yang diteliti, untuk diisi oleh pihak-pihak yang dimaksud oleh
peneliti.
3.6 Analisa Data
Analisis data yang di
pakai adalah jumlah persentase jawaban siswa dari setiap pertanyaan yang ada
pada angket yang dibagikan, dari data tersebut di ambil kesimpulan keadaan
disiplin mahasiswa.
3.7 Hasil Penelitian
Dengan
metode angket/lembar pengisian soal dari sampel sebanyak 30 mahasiswa kelas 1
MB Politeknik Negeri Bandung, peneliti berhasil mengumpulkan data
dibawah ini:
A. Pemahaman siswa tentang disiplin
Ø
Hasil : dari penelitian 40% mahasiswa memahami arti dari disiplin
sementara sisanya
kurang memahaminya.
B. Sudahkah mahasiswa menerapkan disiplin dalam kehidupan
sehari-hari
Ø
Hasil : dari hasil penelitian di dapat:
Sudah menerapkannya 15 %
Sedikit/ kadang-kadang 50 %
Belum 3%
C. Pernahkah mahasiswa terlambat masuk ke sekolah
Ø
Hasil : sebagian besar siswa (68%)
pernah terlambat datang ke sekolah.
D. Alasan siswa terlambat
Ø
Hasil : hasil jawaban terbanyak adalah
factor jarak yang jauh antara rumah dan
kampus, ketersediaan angkutan umum, macet, dan bangun kesiangan.
kampus, ketersediaan angkutan umum, macet, dan bangun kesiangan.
E. Pernahkah mahasiswa bolos kuliah
Ø
Hasil : 7% dari mahasiswa menjawab ya,
dan sisanya tidak.
F. Alasan jika bolos
Ø Hasil : Hasil jawaban terbanyak adalah karena
tidak enak badan, dan telat bangun karena kecapean.
G. Pernahkah mahasiswa ditegur langsung oleh dosen saat
melakukan tindakan yang dinilai
kurang disiplin.
kurang disiplin.
Ø
Hasil : 78% menjawab pernah, sisanya
belum pernah.
H. Pernahkah pihak kampus mengingatkan
tentang pentingnya pelaksanaan disiplin
Ø Hasil : 88 % dari siswa menjawab pernah. Berarti pihak kampus
selalu mengingatkan mahasiswa tentang pentingnya kedisiplinan.
3.8 Pembahasan Hasil
Penelitian
Dari hasil
penelitian, kita dapat mengetahui bahwa tingkat kedisiplinan setiap mahasiswa
ternyata berbeda-beda, perlu usaha yang lebih serius dari pihak kampus dalam upaya
meningkatkan kesadaran mahasiswa terhadap kedisiplinan. Bukan hanya dengan peraturan
yang terkesan mengikat mahasiswa, kedisiplinan bisa tumbuh bila mahasiswa
sering diberikan penyuluhan dan pengarahan ± pengarahan oleh berbagai pihak
terutama lingkungan kampus.
Beberapa mahasiswa
terbukti mempunyai tingkat kedisiplinan yang baik, itu berarti factor utama
dalam pelaksanaan disiplin adalah adanya kesadaran, bukan hanya sebuah aturan.
Tinggal bagaimana pihak sekolah selaku pembimbing dan pelaksana pendidikan di
kampus, mensiasati permasalahan ini.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Penegakan disiplin di
kampus tidak hanya berkaitan dengan masalah seputar kehadiran atau tidak,
terlambat atau tidak. Hal itu lebih mengacu pada pembentukan sebuah lingkungan
yang di dalamnya ada aturan bersama yang dihormati, dan siapapun yang melanggar
mesti berani mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Setiap pelanggaran
atas kepentingan umum di dalam kampus mesti diganjar dengan hukuman yang
mendidik sehingga mahasiswa mampu memahami bahwa nilai disiplin itu bukanlah
bernilai demi disiplinnya itu sendiri, melainkan demi tujuan lain yang lebih
luas, yaitu demi stabilitas dan kedamaian hidup bersama.
5.2 Saran
Dalam rangka meningkatkan kedisiplinan mahasiswa,
ada beberapa upaya yang mungkin bisa dilakukan diantaranya:
1.
Untuk menumbuhkan konsep diri mahasiswa
sehingga mahasiswa dapat berperilaku disiplin, dosen disarankan untuk bersikap empatik, menerima,
hangat dan terbuka;
2.
Dosen terampil berkomunikasi yang efektif sehingga
mampu menerima
perasaan dan mendorong kepatuhan mahasiswa;
3.
Dosen disarankan dapat menunjukkan
secara tepat perilaku yang salah, sehingga membantu mahasiswa dalam
mengatasinya; dan memanfaatkan akibat-akibat logis dan alami dari perilaku yang
salah;
"Sekolah tanpa kedisiplinan adalah seperti kincir tanpa
air."
DAFTAR PUSTAKA
- http://id.wikipedia.org/wiki/Disiplin
- http://tarmizi.wordpress.com/2008/12/12/kedisiplinan-siswa-di-sekolah
Sekolah tanpa kedisiplinan bagaikan kincir tanpa air.
ReplyDeleteKalo kincir tanpa air berarti kincir angin.
Berarti datang terlambat tetap bagus.