Monday, May 28, 2012

Tukiyem dan Telepon


Tukiyem adlh seorang perempuan muda lugu, dgn ragu² masuk ke Wartel 24 jam, sekitar tengah malam. 
Tukiyem kemudian berbicara dgn Lukimin penjaga wartel. 


Tukiyem : Pak, saya mau telpon Ibu sy di kampung, tp sy tdk punya uang.
Lukimin : Wah, mana bisa pake telpon tp tdk bayar. 
Tukiyem : Tapi ini penting sekali. 
Lukimin : Ya, itu kan masalah anda pribadi, tetapi kalau telpon di sini ya harus bayar. 
Tukiyem : Tolonglah pak, ini benar² penting. Sy mau melakukan apa saja yg penting sy harus bisa telpon ibu di kampung. 


Lukimin berpikir sebentar & melihat Tukiyem yg msh muda lugu itu, timbullah pikiran mesumnya. 


Lukimin : Benar ya, sy bisa bantu mbak untuk telpon ke kampung, tp mbak harus mau mengikuti kemauan sy! 


Tukiyem kemudian dgn ragu menganggukkan kepalanya tanda setuju. 


Lukimin : Mbak, ikut sy ke belakang. 


Sesampainya di belakang. 
Lukimin : Sekarang mbak harus jongkok. 


Sambil berdiri dihadapan si Tukiyem, Lukimin kemudian membuka celananya & mengeluarkan 'burung'nya tepat di depan wajah Tukiyem yg dalam posisi jongkok. 


Lukimin : Ayoooo.... (katanya dgn tdk sabar). 
Tukiyem kemudian dgn ragu & perlahan menggenggam 'burung' nya Lukimin. 


Lukimin yg sudah BT (birahi tinggi) & mulai habis batas kesabarannya. 


Lukimin : Ayoooo cepat. Tunggu apa lagi? 
Kmu mau telpon tdk? 


Tukiyem dgn gemetar mendekati 'burung' dalam genggamannya & berkata: 


Hallo.... Hallo...., ini simbok ya..? 

No comments:

Post a Comment