Wednesday, April 17, 2013

contoh makalah bahasa indonesia



KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana berkat rahmat dan karunia-Nya lah kami dapat menyesaikan penulisan Makalah Laporan Penelitian Sosial “DISIPLIN MAHASISWA KELAS 1MB DAN UPAYA PENINGKATANNYA” yang kami susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia tentang pembuatan makalah. Tak lupa shalawat dan salam semoga tetap tercurah pada Nabi akhir zaman Muhammad SAW,kepada keluarga, para sahabat dan seluruh umatnya.                                                                                                              
Besar harapan kami dengan terselesaikannya makalah ini dapat menjadi bahan tambahan bagi penilaian dosen mata kuliah Bahasa Indonesia dan mudah-mudahan isi dari makalah dan penelitian kami ini dapat di ambil manfaatnya oleh semua pihak yang membaca makalah ini.
Ucapan terimakasih saya sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan karya ilmiah ini.
Saya sangat menyadari apa yang saya susun ini sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bisa membangun kami dalam upaya memperbaiki karya-karya saya selanjutnya.


Bandung, April 2013



Penyusun










DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR  ..................................................................................................       1
DAFTAR ISI  ..............................................................................................................        2

BAB I PENDAHULUAN  .......................................................................................              ……            3
1.1 Latar belakang  .....................................................................................           3
1.2 Rumusan Masalah  ...............................................................................            3
1.3 Batasan Masalah  .................................................................................           3
1.4 Tujuan Penelitian  ................................................................................            4
1.5 Manfaat Penelitian  ..............................................................................           4
1.6 Sistematika makalah  ............................................................................           4

BAB II TINJAUAN TEORI..........................................................................................           5
2.1 Pengertian Disiplin................................................................................            5
2.2 Disiplin di Kampus.................................................................................            5
2.3 Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Mahasiswa...............................................                 7

BAB III PEMBAHASAN...............................................................                ………………………………           8
3.1 Jenis Penelitian......................................................................................          8
3.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan............................................................          8
3.3 Populasi dan Sampel..............................................................................          8
3.4 Sumber Data..........................................................................................          8
3.5 Metode Pengumpulan Data....................................................................         9
3.6 Analisa Data...........................................................................................          9
3.7 Hasil Penelitian......................................................................................           9
3.8 Pembahasan Hasil Penelitian....................................................................    10

BAB IV PENUTUP.....................................................................................................       11
4.1 Kesimpulan............................................................................................       11
4.2 Saran.....................................................................................................       11

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ ……………..  12




BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang
Disiplin merupakan sikap taat dan patuh terhadap suatu aturan-aturan (ketentuan) yang sudah diberlakukan. Mentaati ketentuan tesebut bisa dalam bentuk yang konkret maupun abstrak. Disiplin ada bermacam-macam, seperti disiplin terhadap waktu, disiplin terhadap diri sendiri dan lain-lain.
Seorang mahasiswa dalam mengikuti kegiatan belajar di kampus tidak akan lepas dari berbagai peraturan dan tata tertib yang diberlakukan di kampusnya, dan setiap mahasiswa dituntut untuk dapat berperilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib yang berlaku di kampusnya. Kepatuhan dan ketaatan mahasiswa terhadap berbagai aturan dan tata tertib yang yang berlaku di sekolahnya itu biasa disebut disiplin mahasiswa. Sedangkan peraturan, tata tertib, dan berbagai ketentuan lainnya yang berupaya mengatur perilaku mahasiswa disebut disiplin sekolah. Disiplin sekolah adalah usaha sekolah untuk memelihara perilaku mahasiswa agar tidak menyimpang dan dapat mendorong mahasiswa untuk berperilaku sesuai dengan norma, peraturan dan tata tertib yang berlaku di kampus.
Yang dimaksud dengan aturan sekolah tersebut, seperti aturan tentang standar berpakaian, ketepatan waktu, perilaku social dan etika belajar/kerja. Pengertian disiplin sekolah kadang kala diterapkan pula untuk memberikan hukuman (sanksi) sebagai konsekuensi dari pelanggaran terhadap aturan, meski kadang kala menjadi kontroversi dalam menerapkan metode pendisiplinannya, sehingga terjebak dalam bentuk kesalahan perlakuan fisik dan kesalahan perlakuan psikologis.

1.2 Rumusan masalah
Adanya tindakan kurang disiplin yang di lakukan mahasiswa di Kampus menimbulkan berbagai pertanyaan, diantaranya:
1. Apa penyebab utama perilaku tidak disiplin mahasiswa.
2. Perilaku mahasiswa apa saja yang dinilai tidak atau kurang disiplin.
3. Faktor penyebab terhambatnya penerapan disiplin di kampus.
4.  Apa saja upaya-upaya yang bisa di lakukan warga kampus dalam
meningkatkan penerapan disiplin di kampus.

1.3 Batasan Masalah
Pada makalah ini saya hanya mengambil kesimpulan dari penelitian yang
diambil dari mahasiswa 1MB di Politeknik Negeri Bandung

1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penyusunan karya ilmiah ini adalah:
1.       Memenuhi salah satu tugas mata kuliah
2.       Mengetahui seberapa besar pengaruh disiplin mahasiswa terhadap perkembangan prestasi dan tingkah laku di kampus.
3.       Ikut serta dalam upaya mengembangkan penanaman disiplin pada diri mahasiswa.

1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penyusunan karya ilmiah ini adalah mengetahui seberapa besar penerapan disiplin yang dilaksanakan oleh mahasiswa di Politeknik Negeri Bandung khususnya kelas 1MB. Dan seberapa besar upaya warga kampus, khususnya dosen dalam usaha meningkatkan kedisiplinan mahasiswanya.

1.6 Sistematika Makalah
Adapun system penulisan dan Makalah Laporan Penelitian Sosial ini adalah :
BAB I, berisi tentang pendahuluan membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat, alat, data, populasi dan sampel, lokasi dan waktu, metode dan sistematika.
BAB II, Berisi tentang pembahasan pengertian disiplin dan beberapa factor yang
mempengaruhinya.
BAB III, Tentang pembahasan hasil penelitian, gambaran umum responden,
gambaran responden tentang penerapan kedisiplinan di sekolah.
BAB IV, berisi tentang kesimpulan dan saran
















BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Disiplin
Disiplin berasal dari bahasa latin Discere yang berarti belajar. Dari kata ini timbul kata Disciplina yang berarti pengajaran atau pelatihan. Dan sekarang kata disiplin mengalami perkembangan makna dalam beberapa pengertian. Pertama,disiplin diartikan sebagai kepatuhan terhadap peratuaran atau tunduk pada pengawasan, dan pengendalian. Kedua disiplin sebagai latihan yang bertujuan mengembangkan diri agar dapat berperilaku tertib.
Dalam kehidupan sering kita dengar orang mengatakan bahwa si A adalah orang yang memiliki disiplin yang tinggi, sedangkan si Z orang yang kurang disiplin. Sebutan orang yang memiliki disiplin tinggi biasanya tertuju kepada orang yang selalu hadir tepat waktu, taat terhadap aturan, berperilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku, dan sejenisnya. Sebaliknya, sebutan orang yang kurang disiplin biasanya ditujukan kepada orang yang kurang atau tidak dapat mentaati peraturan dan ketentuan berlaku, baik yang bersumber dari masyarakat (konvensi-informal), pemerintah atau peraturan yang ditetapkan oleh suatu lembaga tertentu (organisasional-formal).

2.2 Disiplin di Kampus
Membicarakan tentang disiplin kampus tidak bisa dilepaskan dengan persoalan perilaku negatif mahasiswa. Perilaku negatif yang terjadi di kalangan mahasiswa pada akhir-akhir ini tampaknya sudah sangat mengkhawatirkan, seperti: kehidupan sex bebas, keterlibatan dalam narkoba, geng motor dan berbagai tindakan yang menjurus ke arah kriminal lainnya, yang tidak hanya dapat merugikan diri sendiri, tetapi juga merugikan masyarakat umum. Di lingkungan internal kampus pun pelanggaran terhadap berbagai aturan dan tata tertib kampus masih sering ditemukan yang merentang dari pelanggaran tingkat ringan sampai dengan pelanggaran tingkat tinggi,seperti : kasus bolos, perkelahian, nyontek, pemalakan, pencurian dan bentuk-bentuk penyimpangan perilaku lainnya.Tentu saja, semua itu membutuhkan upaya pencegahan dan penanggulangganya, dan di sinilah arti penting disiplin sekolah.
Perilaku mahasiswa terbentuk dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain faktor lingkungan, keluarga dan kampus. Tidak dapat dipungkiri bahwa kampus merupakan salah satu faktor dominan dalam membentuk dan mempengaruhi perilaku mahasiswa. Di kampus seorang mahasiswa berinteraksi dengan para dosen yang mendidik dan mengajarnya. Sikap, teladan, perbuatan dan perkataan para dosen yang dilihat dan di dengar serta dianggap baik oleh mahasiswa dapat meresap masuk begitu dalam ke dalam hati sanubarinya dan dampaknya kadang-kadang melebihi pengaruh dari orangtuanya di rumah. Sikap dan perilaku yang ditampilkan dosen tersebut pada dasarnya merupakan bagian dari upaya pendisiplinan mahasiswa di sekolah. Brown dan Brown mengelompokkan beberapa penyebab perilaku mahasiswa yang
tidak disiplin, sebagai berikut :
v  Perilaku tidak disiplin bisa disebabkan oleh dosen
v  Perilaku tidak disiplin bisa disebabkan oleh kampus, kondisi kampus yang kurang menyenangkan, kurang teratur, dan lain-lain dapat menyebabkan perilaku yang kurang atau tidak disiplin.
v  Perilaku tidak disiplin bisa disebabkan oleh mahasiswa, mahasiswa yang berasal dari
keluarga yang broken home.
v  Perilaku tidak disiplin bisa disebabkan oleh kurikulum, kurikulum yang tidak terlalu kaku, tidak atau kurang fleksibel, terlalu dipaksakan dan lain-lain bisa menimbulkan perilaku yang tidak disiplin, dalam proses belajar mengajar pada khususnya dan dalam proses pendidikan pada umumnya.
Sanksi adalah hukuman yang diberikan kepada siswa atau warga sekolah lainnya yang melanggar tata tertib atau kedisiplinan yang telah diatur oleh sekolah, yang secara eksplisit berbentuk larangan-larangan. Hal ini menurut Depdiknas (2001:10), “Sanksi yang diterapkan agar bersifat mendidik, tidak bersifat hukuman fisik, dan tidak menimbulkan trauma psikologis.” Sanksi dapat diberikan secara bertahap dari yang paling ringan sampai yang seberat-beratnya. Sanksi tersebut dapat berupa:
1.       Teguran lisan atau tertulis bagi yang melakukan pelanggaran ringan terhadap
ketentuan sekolah yang ringan.
2.       Hukuman pemberian tugas yang sifatnya mendidik, misalnya membuat
rangkuman buku tertentu, menterjemahkan tulisan berbahasa Inggris dan lain-
lain.
3.       Melaporkan secara tertulis kepada orang tua mahasiswa tentang pelanggaran yang
dilakukan putera-puterinya.
4.       Memanggil yang bersangkutan bersama orang tuanya agar yang bersangkutan
tidak mengulangi lagi pelanggaran yang diperbuatnya.
5.       Melakukan pemberian surat peringatan (SP) kepada mahasiswa apabila yang bersangkutan melakukan pelanggaran peraturan sekolah berkali-kali dan cukup berat.
6.       Mengeluarkan yang bersangkutan dari sekolah, misalnya yang bersangkutan
tersangkut perkara pidana dan perdata yang dibuktikan oleh pengadilan.
2.3 Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Mahasiswa
Reisman dan Payne (E. Mulyasa, 2003) mengemukakan strategi umum merancang disiplin mahasiswa, yaitu :
1)      Konsep diri; untuk menumbuhkan konsep diri mahasiswa sehingga mahasiswa dapat berperilaku   disiplin, dosen disarankan untuk bersikap empatik, menerima, hangat dan terbuka;
2)      Keterampilan berkomunikasi; dosen terampil berkomunikasi yang efektif sehingga mampu menerima perasaan dan mendorong kepatuhan mahasiswa;
3)      Konsekuensi-konsekuensi logis dan alami; dosen disarankan dapat menunjukkan secara tepat perilaku yang salah, sehingga membantu mahasiswa dalam mengatasinya; dan memanfaatkan akibat-akibat logis dan alami dari perilaku yang salah;
4)      Klarifikasi nilai; dosen membantu mahasiswa dalam menjawab pertanyaannya   sendiri tentang nilai-nilai dan membentuk sistem nilainya sendiri;
5)      Analisis transaksional; dosen disarankan dosen belajar sebagai orang dewasa terutama ketika berhadapan dengan mahasiswa yang menghadapi masalah;
6)      Terapi realitas; sekolah harus berupaya mengurangi kegagalan dan meningkatkan   keterlibatan. kampus perlu bersikap positif dan bertanggung jawab; dan
7)      Disiplin yang terintegrasi; metode ini menekankan pengendalian penuh oleh dosen untuk mengembangkan dan mempertahankan peraturan;
8)      Modifikasi perilaku; perilaku salah disebabkan oleh lingkungan. Oleh karena itu, dalam pembelajaran perlu diciptakan lingkungan yang kondusif;
9)      Tantangan bagi disiplin; dosen diharapkan cekatan, sangat terorganisasi, dan dalam pengendalian yang tegas. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa peserta didik akan menghadapi berbagai keterbatasan pada hari-hari pertama di kampus, dan dosen perlu membiarkan mereka untuk mengetahui siapa yang berada dalam posisi sebagai pemimpin.










BAB III
PEMBAHASAN

Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut pengumpulan data dan analisis yang diperlukan, dengan menjawab persoalan yang dihadapi ini berarti metode penelitian merupakan suatu masalah yang berdasarkan faktor empiris dan objektif untuk diuji secara ilmiah oleh siapapun.
Metode yang digunakan dalam suatu penelitian ditentukan oleh sifat persoalan dan jenis data yang diperlukan. Oleh karena itu, dalam memilih metode penelitian hendaknya harus dapat dan sesuai dengan kebutuhan karena berhasil tidaknya penelitian tergantung pada sesuai tidaknya memilih dan menerapkan metode penelitiannya.

3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang dapat diartikan sebagai prosedur penulisan yag menghasilkan data data deskriptif kata-kata tertulis atau lisan dari perilaku orang-orang yang diamati. Sedangkan penulisan karya ilmiah ini bersifat deskriptif, yaitu memberikan gambaran suatu keadaan tertentu secara rinci disertai dengan bukti.

3.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Penelitian ini bertempat di gedung C, ruang 207 Politeknik Negeri Bandung, sedangkan waktu penelitian dilaksanakan mulai tanggal 19 Maret 2013.

3.3 Populasi dan Sampel
A. Populasi
Sesuai dengan permasalahan untuk menemukan jawaban dari penelitian ini, maka penelitian ini mengambil populasi dari kelas 1MB.

B. Sampel
Sampel merupakan sebagian atau wakil yang diteliti.Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel sebanyak 30 mahasiswa dari kelas 1MB.

3.4 Sumber Data
Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer yaitu yang diperoleh
dari hasil angket/lembar pengisian soal.

3.5 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan untuk menyusun karya ilmiah ini adalah dengan metode angket. Angket merupakan lembaran yang berisi soal-soal serta bersagkutan dengan masalah yang diteliti, untuk diisi oleh pihak-pihak yang dimaksud oleh peneliti.

3.6 Analisa Data
Analisis data yang di pakai adalah jumlah persentase jawaban siswa dari setiap pertanyaan yang ada pada angket yang dibagikan, dari data tersebut di ambil kesimpulan keadaan disiplin mahasiswa.

3.7 Hasil Penelitian
Dengan metode angket/lembar pengisian soal dari sampel sebanyak 30 mahasiswa kelas 1 MB Politeknik Negeri Bandung, peneliti berhasil mengumpulkan data dibawah ini:
A. Pemahaman siswa tentang disiplin
Ø  Hasil : dari penelitian  40% mahasiswa memahami arti dari disiplin sementara sisanya
kurang memahaminya.

B. Sudahkah mahasiswa menerapkan disiplin dalam kehidupan sehari-hari
Ø  Hasil : dari hasil penelitian di dapat:
 Sudah menerapkannya 15 %
 Sedikit/ kadang-kadang 50 %
 Belum 3%

C. Pernahkah mahasiswa terlambat masuk ke sekolah
Ø  Hasil : sebagian besar siswa (68%) pernah terlambat datang ke sekolah.

D. Alasan siswa terlambat
Ø  Hasil : hasil jawaban terbanyak adalah factor jarak yang jauh antara rumah dan
kampus,  ketersediaan angkutan umum, macet, dan bangun kesiangan.

E. Pernahkah mahasiswa bolos kuliah
Ø  Hasil : 7% dari mahasiswa menjawab ya, dan sisanya tidak.


F. Alasan jika bolos
Ø  Hasil : Hasil jawaban terbanyak adalah karena tidak enak badan, dan telat bangun karena kecapean.

G. Pernahkah mahasiswa ditegur langsung oleh dosen saat melakukan tindakan yang dinilai
kurang disiplin.
Ø  Hasil : 78% menjawab pernah, sisanya belum pernah.

H. Pernahkah pihak kampus mengingatkan tentang pentingnya pelaksanaan disiplin
Ø  Hasil : 88 % dari siswa menjawab pernah. Berarti pihak kampus selalu mengingatkan mahasiswa tentang pentingnya kedisiplinan.

3.8 Pembahasan Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian, kita dapat mengetahui bahwa tingkat kedisiplinan setiap mahasiswa ternyata berbeda-beda, perlu usaha yang lebih serius dari pihak kampus dalam upaya meningkatkan kesadaran mahasiswa terhadap kedisiplinan. Bukan hanya dengan peraturan yang terkesan mengikat mahasiswa, kedisiplinan bisa tumbuh bila mahasiswa sering diberikan penyuluhan dan pengarahan ± pengarahan oleh berbagai pihak terutama lingkungan kampus.
Beberapa mahasiswa terbukti mempunyai tingkat kedisiplinan yang baik, itu berarti factor utama dalam pelaksanaan disiplin adalah adanya kesadaran, bukan hanya sebuah aturan. Tinggal bagaimana pihak sekolah selaku pembimbing dan pelaksana pendidikan di kampus, mensiasati permasalahan ini.








BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Penegakan disiplin di kampus tidak hanya berkaitan dengan masalah seputar kehadiran atau tidak, terlambat atau tidak. Hal itu lebih mengacu pada pembentukan sebuah lingkungan yang di dalamnya ada aturan bersama yang dihormati, dan siapapun yang melanggar mesti berani mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Setiap pelanggaran atas kepentingan umum di dalam kampus mesti diganjar dengan hukuman yang mendidik sehingga mahasiswa mampu memahami bahwa nilai disiplin itu bukanlah bernilai demi disiplinnya itu sendiri, melainkan demi tujuan lain yang lebih luas, yaitu demi stabilitas dan kedamaian hidup bersama.

5.2 Saran
Dalam rangka meningkatkan kedisiplinan mahasiswa, ada beberapa upaya yang mungkin bisa dilakukan diantaranya:
1.       Untuk menumbuhkan konsep diri mahasiswa sehingga mahasiswa dapat berperilaku disiplin, dosen  disarankan untuk bersikap empatik, menerima, hangat dan terbuka;
2.       Dosen  terampil berkomunikasi yang efektif sehingga mampu menerima
       perasaan dan mendorong kepatuhan mahasiswa;
3.       Dosen disarankan dapat menunjukkan secara tepat perilaku yang salah, sehingga membantu mahasiswa dalam mengatasinya; dan memanfaatkan akibat-akibat logis dan alami dari perilaku yang salah;

"Sekolah tanpa kedisiplinan adalah seperti kincir tanpa air."







DAFTAR PUSTAKA

- http://id.wikipedia.org/wiki/Disiplin
- http://tarmizi.wordpress.com/2008/12/12/kedisiplinan-siswa-di-sekolah


1 comments:

  1. Sekolah tanpa kedisiplinan bagaikan kincir tanpa air.
    Kalo kincir tanpa air berarti kincir angin.
    Berarti datang terlambat tetap bagus.

    ReplyDelete